Laba-laba yang diduga telah mencoba teknik baru
dalam bermigrasi menyebabkan hujan bayi laba-laba di Australia. Alamy
via mirror.co.uk
Misteri tentang laba-laba dan jaringnya sebenarnya sudah muncul sejak dulu. Bahkan naturalis pertama seabad lalu telah menyelidiki teka-teki mengenai bagaimana laba-laba bergerak di jaringnya sendiri.
Entah bagaimana, laba-laba tidak pernah sekali pun terperangkap saat membangun jaringnya. Padahal laba-laba harus menginjak benang-benang lebih kencang ketika mulai membangun jaring.
Kemampuan spesial laba-laba diduga berkaitan dengan lapisan khusus di kaki mereka. Namun para peneliti di Kosta Rika punya pendapat lain. Menggunakan teknologi pencitraan modern, para peneliti merekam pergerakan laba-laba di jaringnya dari jarak dekat. Rekaman itu menjelaskan secara detail kemampuan spesial laba-laba ini.
Pemimpin penelitian, William Eberhard dan Daniel Briceno dari Smithsonian Tropical Research Institute, menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Naturwissenschaften. "Kemampuan laba-laba menenun jaring sangat dikenal, tapi kemampuan mereka membangun perangkap lengket tanpa terjerat (jaringnya) sendiri juga telah membuat banyak orang penasaran selama lebih dari 100 tahun," kata Eberhard.
Pengamatan pada awal 1900 menunjukkan laba-laba melapisi kaki mereka dengan minyak yang berasal dari mulut. Namun, tanpa pemeriksaan jarak dekat, hasil pengamatan ini hanya sebatas teori.
Penelitian terbaru menemukan hal berbeda. Laba-laba ternyata berjalan menumpu pada rambut-rambut halus yang ada di ujung kaki mereka untuk menghindari kontak terlalu banyak dengan permukaan yang lengket.
Dalam risetnya, Eberhard dan tim peneliti menggabungkan kamera video dan mikroskop untuk merekam secara rinci pergerakan laba-laba. Mereka mengidentifikasi tiga faktor yang mencegah laba-laba terjerat jaring lengket, yakni rambut-rambut halus pada ujung kaki yang mengurangi luas permukaan sentuh dengan jaring, lapisan kimia pada rambut-rambut halus yang mengurangi gaya gesek dengan jaring, dan cara halus laba-laba menggerakkan kaki mereka.
"Cara laba-laba mengurangi gaya gesek dengan benang jaring adalah menggerakkan kaki secara hati-hati sehingga mereka dapat melewati benang jaring yang lengket dengan mudah," ujar Eberhard.
Di bawah mikroskop, para peneliti melihat, ketika laba-laba berkontak dengan benang jaring, tetesan perekat dipindahkan ke rambut halus di kakinya. Lalu, saat laba-laba menarik kakinya dari benang, tetesan perekat meluncur turun ke ujung rambut halus dan menetes. Menurut para peneliti, fenomena tersebut hampir sama dengan tetes air yang meluncur melewati daun tanaman yang runcing.