Liputan6.com, Jakarta
Untuk beberapa dari Anda hidup tanpa kafein rasanya adalah sesuatu yang
mustahil. Tapi membatasi konsumsi kafein ternyata bisa memberikan efek
kesehatan yang signifikan.
Dilansir dari Good Housekeeping, Minggu (14/2/2016), berikut 6 hal tentang kafein yang dokter ingin Anda ketahui:
1. Kopi di pagi hari tetap bisa mengganggu tidur
Tentunya Anda tahu mengonsumsi minuman berenergi di malam hari dapat mengganggu tidur Anda sepanjang malam. Namun, mengonsumsi kafein pada pukul berapapun ternyata sudah dapat mengganggu tidur Anda.
"Karena kafein adalah stimulan, dan efeknya bisa bertahan selama 24 jam. Hal itu bisa mempengaruhi proses Anda terlelap," jelas Christina Merryfield, ahli diet utama di Bupa Cromwell Hospital.
"Jika Anda memiliki gangguan tidur maka Anda perlu membatasi konsumsi (kafein) Anda, terutama di sore dan malam hari."
2. Bisa berefek buruk bagi tulang
Tanya hanya bisa membuat Anda benar-benar terjaga, kafein juga membuat Anda lebih sering buang air kecil. Hal ini bisa menyebabkan Anda kekurangan kalsium.
"Nutrisi seperti kalsium sangatlah penting bagi kesehatan tulang, terutama di hari tua nanti. Sumber kalsium yang baik adalah produk susu, sayuran hijau, dan ikan-ikanan yang Anda bisa makan tulangnya, seperti sarden," ujar Merryfield.
Tapi, daripada meningkatkan konsumsi kalsium Anda, para ahli kesehatan menyarankan lebih baik mengurangi konsumsi kafein Anda.
3. Kafein bisa mempengaruhi kesehatan mental
Tidak hanya kafein bisa membuat Anda jadi waspada, namun, terkandung pada tingkat toleransi dan berapa banyak kopi yang Anda minum, kafein juga bisa membuat Anda merasa gelisah, senewen, dan gugup. Karena itulah NHS menyarankan bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan (Generalized Anxiety Disorder (GAD)) untuk tidak mengonsumsi kafein sama sekali.
"Kafein bisa mengganggu tidur Anda dan juga bisa mempercepat detak jantung. Jika Anda lelah, Anda akan lebih tidak mampu mengendalikan rasa cemas tadi. Menghindari minuman yang mengandung kafein--seperti kopi, teh, dan minuman berenergi--dapat membantu menurunkan kadar kecemasan Anda.
4. Kafein bukan satu-satunya stimulan yang perlu Anda waspadai
Minuman yang mengandung kafein biasanya memiliki kandungan stimulan lain juga. Memilih minuman bebas gula, dan memperhatikan stimulan ekstra bisa mengurangi efek negatifnya bagi kesehatan Anda.
5. Hindari kafein saat makan malam
"Teh dan kopi yang dikonsumsi saat makan bisa mengurangi penyerapan zat besi dari makanan Anda," jelas Merryfield. Jika Anda tidak mengonsumsi zat besi yang cukup, Anda akan mudah lelalh dan gampang kehabisan napas.
Aliran yang berlebih saat menstruasi juga bisa disebabkan oleh kurangnya zat besi.
6. Anda akan jadi semakin 'kebal'
Anda mungkin serng bercanda tentang kecanduan kopi namun sebenarnya tubuh Anda memang akan semakin banyak membutuhkan kafein seiring waktu.
"Jika Anda biasanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar--misalnya lima atau lebih gelas sehari--Anda akan menemukan bahwa toleransi Anda meningkat dan Anda akan membutuhkan semakin banyak untuk mendapatkan stimulan yang sama," jelas Merryfield.
Daripada langsung berhenti meminum minuman berkafein, Merryfield menyarankan Anda untuk mengurangi porsinya sedikit demi sedikit. Dengan cara itu Anda bisa menghindari sakit kepala atau merasa seperti mayat hidup.
Dilansir dari Good Housekeeping, Minggu (14/2/2016), berikut 6 hal tentang kafein yang dokter ingin Anda ketahui:
1. Kopi di pagi hari tetap bisa mengganggu tidur
Tentunya Anda tahu mengonsumsi minuman berenergi di malam hari dapat mengganggu tidur Anda sepanjang malam. Namun, mengonsumsi kafein pada pukul berapapun ternyata sudah dapat mengganggu tidur Anda.
"Karena kafein adalah stimulan, dan efeknya bisa bertahan selama 24 jam. Hal itu bisa mempengaruhi proses Anda terlelap," jelas Christina Merryfield, ahli diet utama di Bupa Cromwell Hospital.
"Jika Anda memiliki gangguan tidur maka Anda perlu membatasi konsumsi (kafein) Anda, terutama di sore dan malam hari."
Tanya hanya bisa membuat Anda benar-benar terjaga, kafein juga membuat Anda lebih sering buang air kecil. Hal ini bisa menyebabkan Anda kekurangan kalsium.
"Nutrisi seperti kalsium sangatlah penting bagi kesehatan tulang, terutama di hari tua nanti. Sumber kalsium yang baik adalah produk susu, sayuran hijau, dan ikan-ikanan yang Anda bisa makan tulangnya, seperti sarden," ujar Merryfield.
Tapi, daripada meningkatkan konsumsi kalsium Anda, para ahli kesehatan menyarankan lebih baik mengurangi konsumsi kafein Anda.
3. Kafein bisa mempengaruhi kesehatan mental
Tidak hanya kafein bisa membuat Anda jadi waspada, namun, terkandung pada tingkat toleransi dan berapa banyak kopi yang Anda minum, kafein juga bisa membuat Anda merasa gelisah, senewen, dan gugup. Karena itulah NHS menyarankan bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan (Generalized Anxiety Disorder (GAD)) untuk tidak mengonsumsi kafein sama sekali.
"Kafein bisa mengganggu tidur Anda dan juga bisa mempercepat detak jantung. Jika Anda lelah, Anda akan lebih tidak mampu mengendalikan rasa cemas tadi. Menghindari minuman yang mengandung kafein--seperti kopi, teh, dan minuman berenergi--dapat membantu menurunkan kadar kecemasan Anda.
4. Kafein bukan satu-satunya stimulan yang perlu Anda waspadai
Minuman yang mengandung kafein biasanya memiliki kandungan stimulan lain juga. Memilih minuman bebas gula, dan memperhatikan stimulan ekstra bisa mengurangi efek negatifnya bagi kesehatan Anda.
5. Hindari kafein saat makan malam
"Teh dan kopi yang dikonsumsi saat makan bisa mengurangi penyerapan zat besi dari makanan Anda," jelas Merryfield. Jika Anda tidak mengonsumsi zat besi yang cukup, Anda akan mudah lelalh dan gampang kehabisan napas.
Aliran yang berlebih saat menstruasi juga bisa disebabkan oleh kurangnya zat besi.
6. Anda akan jadi semakin 'kebal'
Anda mungkin serng bercanda tentang kecanduan kopi namun sebenarnya tubuh Anda memang akan semakin banyak membutuhkan kafein seiring waktu.
"Jika Anda biasanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar--misalnya lima atau lebih gelas sehari--Anda akan menemukan bahwa toleransi Anda meningkat dan Anda akan membutuhkan semakin banyak untuk mendapatkan stimulan yang sama," jelas Merryfield.
Daripada langsung berhenti meminum minuman berkafein, Merryfield menyarankan Anda untuk mengurangi porsinya sedikit demi sedikit. Dengan cara itu Anda bisa menghindari sakit kepala atau merasa seperti mayat hidup.
0 comments:
Post a Comment