11 Cara Mudah Merawat Taman Depan Rumah Sederhana di Lahan Sempit
1. Siram Tanaman dengan Air Secukupnya
Setiap pot memiliki bulatan-bulatan di bagian bawah yang berfungsi sebagai drainase air. Nah, bagi Anda yang menanam tanaman di media pot maka siramlah dengan benar.Siramlah tanaman, namun jaga jangan sampai air meluap dan mengalir dari bulatan drainase itu. Hentikan penyiraman sesaat air keluar agar tanaman tak mudah membusuk akibat kelebihan air.
2. Pastikan pencahayaan alami yang cukup
Sebagian besar tanaman
butuh cahaya matahari untuk berfotosintesis. Tidak semua tanaman dapat hidup di
tempat yang minim pencahayaan langsung. Karena itu, kami sarankan tempatkanlah
tanaman Anda di area yang ramah cahaya matahari.
3. Jaga Kelembaban Tanaman
Bintik-bintik cokelat
yang terlihat pada daun mengindikasikan tanaman Anda kurang lembab. Jika tanda
ini terlihat pada dedaunan tanaman Anda, segeralah pindahkan ke tempat yang
lebih lembab agar kerusakan tidak merambat.
4. Ganti Tanah/Media Tanam
Tanah turut
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan itu sendiri. Meskipun mendapat sinar matahari
dan air, tanaman belum cukup tumbuh optimal. Jika Anda merasa tanaman kurang
segar atau tak tumbuh subur, gantilah media tanam. Cukup ganti tanah lama
dengan tanah baru agar nutrisi tanaman terbaharui.
5. Rajin Bersihkan Tanaman
Cara membersihkan daun
cukup sederhana. Usapkan permukaan daun dengan kain halus agar bebas dari debu.
Bukan hanya manusia yang ingin terlihat bersih, tanaman juga menginginkan
kebersihan.
6. Pastikan Bebas Hama dan Serangga
Tanaman termasuk bunga
yang tumbuh subur dapat menarik perhatian hama dan serangga pengganggu.
Perhatikan bagian-bagian tanaman. Jika Anda menemukan tanda-tanda tanaman
diserang hama dan serangga, segera basmi dengan dengan pembasmi hama dan
serangga.
7. Ganti Pot Secara Berkala
Ganti pot atau
repotting mungkin istilah yang tak asing bagi Anda yang suka berkebun. Ganti
pot sesuai dengan ukuran dan umur tanaman. Akar tanaman yang memanjang dan tak
bisa tumbuh lagi di pot yang lama harus segera diganti sesuai ukurannya. Tips
sederhana, lakukan repotting setidaknya dua kali per tahun. Tak kalah penting,
pastikan media tanam haruslah porous (berpori) dan mampu menahan air, ya.
8. Tambahkan Pupuk Organik
Pupuk organik
mengandung lebih banyak bahan organik daripada kadar hara. Tambahkan kotoran
dan sampah organik/kompos ke dalam tanah agar nutrisi pada masa pertumbuhan
maksimal. Jika Anda tak yakin komposisi aoa yang terbaik, cobalah berkonsultasi
dengan ahli tanaman atau ahli lanskap.
9. Jangan Ragu Potong Ranting
Memotong ranting kecil
atau daun kering yang mengganggu bermanfaat untuk tanaman itu sendiri. Tanaman
akan tumbuh lebih rapi, subur, sehat, dan panjang umur. Tanaman rambat juga
perlu dipangkas terutama jenis thunbergia, alamanda, bugenvil, dan stefanot
ungu. Namun, tak semua tanaman perlu dipotong rantingnya. Apabila tanaman Anda
berasal dari familia yang tumbuh merumpun disertai tunas baru, seperti
heliconia, kana, bromelia, jahe-jahean, atau lili paris, lebih baik pisahkan
dari tanaman induk.
10. Berkonsultasi Kepada Ahli Taman
Membangun taman depan
sederhana terkadang membutuhkan lebih dari sekadar biaya. Ada kalanya Anda
butuh berkonsultasi dengan desainer atau arsitek lanskap untuk membantu
merencanakan dan merancang taman rumah.Namun, jika Anda lebih suka
bereksperimen dengan membuat taman depan sederhana sendiri, lihat artikel kami
mulai dari “5 Cara Membuat Taman Minimalis di Lahan Sempit”.
11. Tips Tambahan
Apabila lahan rumah
Anda memang sangat terbatas, tak ada salahnya menciptakan taman kecil di
pot-pot mungil ataupun tanaman gantung di halaman depan. Taman juga dapat
memanfaatkan dinding, tidak harus melulu lahan berupa halaman. Yang penting,
rawat dengan telaten tanaman di taman kecil Anda, ya.
0 comments:
Post a Comment